MAKALAH
SISTEM
INFORMASI EKSEKUTIF
Diajukan untuk memenuhi salah
satu tugas
Pada mata kuliah system informasi
manajemen

Disusun
oleh :
Lia Amalia ( 103342050 )
Nurlina ( 103342062 )
Rani Mulyani ( 103342065 )
Umu Salsah ( 103342080 )
M. Husnan Saofi ( 103342056 )
Suhendar ( 103342074 )
Semester 6 Manajemen Reg. Pagi
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )
LA
TANSA MASHIRO RANGKASBITUNG
LEBAK
2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang
mana dengan rahmat dan hidayah Nya sehingga penusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan slalu pada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.
Makalah tentang System Informasi Eksekutif ini penyusun susun untuk memenuhi tugas
matakuliah System Informasi Manajemen.
Dalam
penyusunan makalah ini mengalami banyak berbagai cobaan baik dari segi biaya, waktu, dana dan tenaga. Tetapi
alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Dengan ini penyusun ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penyusun sebutkan satu
persatunya.
Dalam makalah ini mungkin terdapat
kekurangan yang tidak sengaja penyusun melakukannya. Oleh karena itu penyusun mohon maklum dan meminta saran dan
kritiknya untuk hasil yang lebih baik lagi.
Rangkasbitung, Mei 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 6
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................... 6
1.4
Manfaat
Penulisan ........................................................................................... 7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Eksekutif............................................................. 8
2.2 . Sejarah Sistem Informasi Eksekutif ............................................................... 13
2.3. Komponen dalam
Sistem Informasi Eksekutif ............................................... 14
2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif ..................................................... 16
2.5. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem
Informasi Eksekutif .................. 17
2.6. Langkah - langkah untuk meningkatkan sistem
informasi...............................
19
2.7. Alasan EIS di butuhkan untuk
kebutuhan informasi yang up to date.............. 21
2.8 Kelebihan
dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE)........................ 22
2.9 contoh
beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan........................ 23
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpul ........................................................................................................ 27
4.2 Saran .........................................................................................................
27
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan
berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam menyelesaikan semua perkerjaannya.
Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan
manusia, seperti pada saat pencarian informasi,
pengambilan keputusan, membuat penilaian
dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau analisis pribadi
dilakukan dengan mengunakan
komputerisasi. Perancangan sistem
informasi memungkinkan pemakai mengakses
data dan informasi lingkungan berdasarkan
subsistem fungsional dan menggantikan teknologi atau sistem penyimpanan data-data konvensional
ke dalam bentuk data-data yang dapat disimpan
dalam komputer sehingga meningkatkan efisiensi dalam pencarian data dan perawatan data. Informasi
adalah data yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti bagi
penerimanya.
Dengan
informasi sebuah lembaga, dalam hal ini perguruan tinggi dapat mengetahui
tingkat produktivitas, kemajuan, dan
aktivitas yang terjadi pada perguruan
tinggi tersebut. Oleh sebab itu dalam perguruan
tinggi tersebut diperlukan sebuah sistem
informasi yang dapat mengolah dan merangkum data yang berhubungan dengan
akademis dan kepegawaian. Sistem
informasi ini disebut Sistem Informasi
Eksekutif (SIE). Kebutuhan informasi akademis dan kepegawaian akan semakin
kompleks. SIE harus mampu menangani, mengolah dan merangkum data dari database
SIA dan SIK. SIE juga perlu memberikan tingkatan pengguna dalam hal akses terhadap
data-data tersebut, tidak semua dapat mengakses data tertentu dan melakukan perubahan
terhadapnya. Sehingga masing-masing pengguna hanya akan memperoleh hak kuasa
terhadap informasi yang diinginkan.
Sistem
informasi manajemen muncul dengan publikasi yang luas pada tahun 1960an. SIM
ada yang memandang sebagai sentral, namun pada prakteknya SIM merupakan
perkembangan atau perluasan dari sistem pelaporan untuk manajer tingkat bawah.
Dalam tahun 1970an Sistem penunjang keputusan (DSS) telah memberikan bantuan
untuk tugas pembuatan keputusan spesifik. DSS bisa digunakan oleh personel di
organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh personel di
organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh staff dan
manajer menengah dan bawah.
Karena beberapa
alasan dukungan yang diberikan DSS kepada eksekutif hanyalah sedikit, maka
dalam pengembangannya muncullah Sistem Informasi Eksekutif (EIS) atau Sistem
Penunjang Eksekutif (ESS).
Sistem
informasi organisasi yang dimaksudkan untuk digunakan oleh eksekutif perusahaan
baru saja berkembang. Permulaan yang terlambat ini disebabkan oleh kegiatan
eksekutif yang tidak terstrukturbaik, dan para spesialis informasi lebih sukar
memahami pemecahan keputusan di tingkat eksekutif daripada di tingkatan
managemen yang lebih bawah. Lambat laun penggunaan komputer bergerak merambat
naik dan sekarang mendapat perhatian eksekutif. Sistem Informasi eksekutif
sekarang merupakan salah satu area komputasi bisnis yang termarak. Sistem
Informasi Eksekutif (Executive Information System) atau EIS merupakan
suatu sistem yang khusus dirancang bagi manager pada tingkat perencanaan
strategis. EIS adalah penyediaan informasi ke manajer senior. Dalam konteksnya,
komputer diasumsikan terlibat dalam memperoleh dan mengatur informasi
(klarifikasi, analisis dan menyediakan alternatif keputusan). Data berbentuk
rekaman dalam jumlah besar tidak cocok digunakan secara langsung. Dapat juga
menjadi tidak berguna akibat terlalu padat, kurang lengkap atau tidak siap
diakses. EIS digunakan oleh satu atau lebih manajer senior.Meskipun aturan dan
tanggung jawabnya berbeda, mereka bekerjasama dalammerumuskan, menjalankan, dan
melacak strategi. Mereka tidak peduli dengan transaksi harian yang detil, tapi
peduli dengan gejala tren transakasi atau permasalahan yang muncul. Manajer
senior kadang peduli dengan hubungan antar personal di lingkungan bisnis. EIS
harus mendukung setidaknya sebagian fungsi berikut:
•
Pemunculan ide
• Perencanaan
• Analisis
• Pengambilan keputusan
• Komunikasi
• Motivasi
• Pengawasan dan pengendalian
• Perencanaan
• Analisis
• Pengambilan keputusan
• Komunikasi
• Motivasi
• Pengawasan dan pengendalian
EIS juga merupakan suatu sistem
berbasis komputer yang melayani kebutuhan informasi top executive.
EIS menyediakan akses yang cepat berupa informasi yang tepat waktu dan langsung
mengakses laporan manajemen. EIS sangat user-friendly, didukung oleh
grafik-grafik, dan menyediakan laporan-laporan dengan kemampuan drill-down.EIS
juga mudah dihubungkan dengan layanan informasi on-line dan elektronik
mail[Turban,1996]. “Executive Information System (EIS) is a highly interactive
MIS system providing managers and executive flexible access toinformation for
monitoring operating result and general business conditions [alter,1996]”. EIS
dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang dibutuhkan. Eksekutif
dapat memilih format-format secara grafis dan tabular [Paul Gray,1994]. Mengapa
harus EIS. Karena eksekutif memerlukan informasi baik internal maupun external.
Oleh sebab itu EIS lah yang dapat memenuhi kebutuhan eksekutif ini. Sesuai apa
yang disimpulkan oleh Watson, et al[1991] tentang konsep mengapa diperlukan EIS
adalah sebagai berikut sesuai dengan keperluan :
a. Eksternal
- meningkatkan persaingan
- dengan cepat mengantisipasi perubahan lingkungan
- kebutuhan untuk menjadikan lebih proaktif
- kebutuhan untuk mengakses database external
- meningkatkan regulasi pemerintah
- meningkatkan persaingan
- dengan cepat mengantisipasi perubahan lingkungan
- kebutuhan untuk menjadikan lebih proaktif
- kebutuhan untuk mengakses database external
- meningkatkan regulasi pemerintah
b.
Internal
- kebutuhan informasi yang tepat
- kebutuhan perbagikan komunikasi
- kebutuhan mengakses data operasional
- kebutuhan meng-update status pada aktifitas yang berbeda
- kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
- kebutuhan untuk mengenal data historis
- kebutuhan untuk mengakses data perusahaan
- kebutuhan untuk informasi yang lebih akurat
- kebutuhan informasi yang tepat
- kebutuhan perbagikan komunikasi
- kebutuhan mengakses data operasional
- kebutuhan meng-update status pada aktifitas yang berbeda
- kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
- kebutuhan untuk mengenal data historis
- kebutuhan untuk mengakses data perusahaan
- kebutuhan untuk informasi yang lebih akurat
Seorang
eksekutif membutuhkan informasi secara external untuk mengambil keputusan.
Eksekutif perlu memahami situasi yang berkembang di luar organisasi dalam
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam membuat keputusan.
Dalam perusahaan biasanya komputer dihubungkan dengan mainframe. Komputer ini
berfungsi sebagai executive workstation. Database eksekutif disimpan
dalam piranti keras umumnya disebut harddisk yang berisi data dan informasi
yang telah diproses sebelumnya oleh komputer perusahaan. sistem ini
memungkinkan juga pemakai menggunakan e-mail dan mengakses data dan
informasilingkungan. Contohnya dengan adanya perubahan peraturan pemerintah
yang berlaku yang mana peraturan sebelumnya masih dilaksanakan dalam suatu
organisasi, tentunya akan memberikan dampak buruk pada organisasi yang
dipimpinnya. Begitu juga dengan informasi internal yang diperoleh dari data
manjerial organisasi, eksekutif sangat membutuhkan dalam menentukan
kebijaksanaan. Bagaimana jadinya seorang eksekutif dalam mengambil keputusan
apabila tidak mengetahui keadaan internal organisasi yang Tugas
Tugas Mata Kuliah Mata Kuliah Model dan Sistem
Informasi Model dan Sistem Informasi Model dan Sistem Informasi 12 dipimpinnya.
Misalkan dari data keuangan perusahaantidak memungkinkan adanya
penambahan peralatan yang mestinya dibutuhkan oleh organisasi tersebut yang mana eksekutif harus meminta data dari bagian manajerial keuangan dalam membuat keputusan.
penambahan peralatan yang mestinya dibutuhkan oleh organisasi tersebut yang mana eksekutif harus meminta data dari bagian manajerial keuangan dalam membuat keputusan.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian System Informasi Eksekutif itu ?
2. Bagaimana Sejarah Sistem Informasi Eksekutif itu ?
3. Apa saja Komponen
dalam Sistem Informasi Eksekutif itu ?
4. Apa Konsep
Dasar Sistem Informasi Eksekutif itu ?
5. Faktor-Faktor
apa saja dalam Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif ?
6. Langkah
- langkah apa saja yang dilakukan eksekutif untuk meningkatkan sistem informasi
?
7.
Mengapa EIS di butuhkan untuk
kebutuhan informasi yang up to date ?
8.
Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dar Sistem Informasi Eksekutif (SIE) ?
9. Berikan
contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan ?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian System Informasi
Eksekutif
2. Untuk mengetahui Sejarah Sistem Informasi Eksekutif
3. Untuk mengetahui Komponen
dalam Sistem Informasi Eksekutif
4. Untuk mengetahui Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif itu
5. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif
6. Untuk
mengetahui Langkah - langkah eksekutif
untuk meningkatkan sistem informasi
7. Untuk mengetahui
Alasan EIS di butuhkan untuk
kebutuhan informasi yang up to date
8. Untuk
mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
9. Untuk
mrngetahui contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan
1.4. Manfaat Penulisan
- Dalam penyusunan makalah ini, kami tim penulis atau kelompok yang membahas tentang Sistem Informasi Eksekutif, berharap dalam makalah ini bisa bermanfa’at untuk jangka panjang maupun jangka pendeknya sebagai informasi yang sangat berharga.
- Dalam sistem informasi eksekutif pun dapat diambil banyak manfa’atnya, dengan memilah – milah atau memilih software sistem informasi eksekutif (SIE).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian System Informasi Eksekutif
Istilah
Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan dengan
perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan.
Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi
fungsional, manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem -
subistem fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data
menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif
membebaskan eksekutif dari tugas tersebut. Berikut ini beberapa pandangan
tentang apa yang harus dilakukan oleh Eksekutif :
• Menurut Henri Fayol, semua
manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama: merencanakan,
mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan
sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh
tingkat yang lebih rendah.
• Peran-peran manajerial
Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda
untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negotiator. Salah satu
contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha (merger),
dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan
pemasok.
• Agenda dan jaringan Kotter,
menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para eksekutif mengatasi tantangan
pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a) menetapkan agenda - tujuan yang
harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka pendek); (b) membangun
jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan agenda
tersebut; (c) menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota
jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.
Sistem
informasi eksekutif juga disebut sebagai sistem pendukung eksekutif. Sistem ini
merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi
eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk
mengindentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan komputer pun tidak sulit
mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka yang sangat memudahkan
pemakai untuk menggunakannya. Sistem Informasi Eksekutif
dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat
mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat [Pengenalan
Sistem Informasi, Raymond Mcleod, Jr.]. Model dari Sistem Informasi Eksekutif
digambarkan pada Gambar 1 Sebagai implementasinya, pemakai SIE dapat melakukan
permintaan informasi, memilih sendiri format grafik, tampilan informasi yang
dikehendaki. Kemampuan drill down yang tersedia pada sistem ini memungkinkan
eksekutif dapat melihat lebih rinci suatu informasi. Drill down
berarti eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara
bertahap mengambil informasi yang lebih terinci.




![]() |
![]() |
1. Menyediakan akses terhadap seluruh jenis informasi
2. menyediakan keluwesan pelaporan dan
menyediakan perangkat untuk menganalisis informasi
3. Membantu eksekutif mengidentifikasi masalah
Gambar
1 Sistem Informasi Eksekutif Untuk melayani permintaan informasi, diperlukan suatu
sistem yang disebut dengan sistem informasi eksekutif. Tugas SIE adalah mendokumentasikan
seluruh informasi yang ada, sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai basis informasi dan dapat diakses kapan pun dan dimana pun, maka diputuskan
untuk membuat suatu sistem informasi eksekutif berbasis web dengan nama sistem
informasi eksekutif yang diharapkan mempunyai fitur-fitur untuk menangani
permintaan data dari para jajaran. Sistem Informasi Eksekutif merupakan implementasi
Sistem Informasi Organisasi, yang dapat dibagi menjadi subsitem berdasarkan
cara pengelompokan pemakai didalam organisasi [Sistem Informasi Manajemen, Raymond
Mcleod, Jr.]. Struktur ini digambarkan dalam Gambar 2, yang memperlihatkan garis-garis pemisah,
tetapi ini bukanlah pemisahan fisik. Sebagian besar basisdata yang digunakan
oleh suatu subsistem organisasi dapat juga digunakan oleh yang lain.
![]() |
|||
![]() |
Informasi
dan data lingkungan
Gambar 2.
Komposisi Sistem Informasi Organisasi
Sistem
Informasi Eksekutif (Executive Information System), atau EIS, untuk digunakan
eksekutif organisasi. Terdapat juga sistem informasi fungsional – satu untuk
tiap area fungsional utama organisasi.
Subsistem
fungsional adalah sistem informasi yang disesuaikan bagi kegiatan dalam area
ini, dimana terdapat dua subsistem yaitu sistem informasi akademis dan sistem
informasi kepegawaian yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas
informasi mengenai area-area fungsional, mendapatkan publikasi luas di beberapa
area dan sedikit kurang diarea lain.
Model
Sistem Informasi Eksekutif diperlihatkan pada Gambar 3 basis data berisi data
dari SIA (sistem informasi akademis) dan SIK (sistem informasi kepegawaian) yang
digunakan eksekutif untuk mendapatkan informasi dan publikasi yang luas.Perangkat
lunak EIS menggunakan isi basis data untuk menghasilkan tampilan yang telah
disusun sebelumnya yang diturunkan ke workstation eksekutif dan disimpan di database eksekutif. Eksekutif memasukkan permintaan
informasi dan menerima tampilan.

Workstation
eksekutif
![]() |
Komputer
sentral

Gambar 3 Model Sistem Informasi
Eksekutif
Dalam model
sistem informasi eksekutif diatas eksekutif melakukan dialog dengan perangkat
lunak sistem informasi eksekutif dengan memasukkan instruksi kedalam sistem
melalui menu. Pemilihan menu dilakukan dengan
mouse. Penggunaan
keyboarddikurangi. Informasi dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau
narasi. Istilah yang berkembang dari kegiatan SIE adalah drill down. Sistem
informasi eksekutif memantau seberapa baik organisai berjalan dalam hal
tujuannya dan faktor penentu keberhasilannya. Eksekutif yang menerima konsep
faktor-faktor penentu keberhasilan menggunakan sistem informasi eksekutif
mereka untuk memantau setiap faktor penentu keberhasilan dalam hal ini adalah
instansi pendidikan misalnya kualitas staf pengajar, materi yang berbobot,
fasilitas universitas.
Sistem informasi eksekutif memvisualisasikan
perbandingan kinerja yang dianggarkan dengan kinerja aktual dengan bentuk
multimedia yang menampilkan tabel atau narasi, sehingga eksekutif dapat mendapatkan
informasi yang perlu diperhatikan oleh eksekutif untuk memutuskan suatu
tindakan yang diperlukan. Peran utama dari SIE adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar
untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan
informasi, dan menghasilkan suatu gambaran operasi organisasi. Dengan menyatukan
komputer ke dalam sistem informasi mereka, peluang baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis
informasi yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif.
Jadi dapat kita
simpulkan bahwa Pengertian Sistem Informasi Eksekutif adalah Merupakan suatu
sistem yang menyediakan informasi bagi Eksekutif mengenai kinerja keseluruhan
perusahaan, informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat
rincian dan memudahkan serta mendukung keterangan dan pembuatan keputusan
kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap
keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis
dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan
dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
2.2. Sejarah Sistem Informasi
Eksekutif
Secara umum,
sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti mainframe program berbasis
komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan
kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan,
seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif
pemimpin. Obyektif adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer itu akan
menyoroti keterangan untuk memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas,
sebuah EIS menyediakan data hanya perlu untuk mendukung keputusan level
eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.Hari ini, aplikasi dari EIS
tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga di komputer pribadi pada satu
daerah jaringan lokal.
EIS sekarang seberangi platform perangkat
keras komputer dan mengintegrasikan keterangan menyimpan pada mainframe, mesin
komputer pribadi, dan minicomputers. Sebagai beberapa perusahaan jasa klien
mengadopsi sistem informasi perusahaan yang terakhir, karyawan dapat
mempergunakan komputer pribadi mereka untuk memperoleh akses ke datan
perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan untuk pembuatan keputusan
mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu untuk menyesuaikan akses
mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan keterangan relevan terhadap
keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.
2.3 Komponen Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum komponen dari EIS dapat tergolong seperti :
A.
Hardware (Perangkat Keras)
Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu
lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan
pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebuthan
eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat
keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen:
-Input
Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki,
verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika.
-Central
Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol komponen
mesin komputer yang lain.
-File
Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk menyimpan
keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif mencari
keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.
-Output
Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk membaca
rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer yang
tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS
untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.
B.
Software (Perangkat Lunak)
Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS
yang efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara
mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak
dasar yang diperlukan untuk satu EIS meliputi empat komponen:
1.
Teks
yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di
dokumentasikan.
2.
Database
: Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan platform
komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif.
3.
Dasar
grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam
keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus
berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan
mengorientasi graf (bagan balok).
4.
Dasar
model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan khusus,
keuangan, dan analisa kuantitatif lain.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif
Para
eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang
perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success
factors), management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan sebagai
berikut :
a. Faktor Penentu Keberhasilan
(Critical Success Factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau
kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap
perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D.
Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor
keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan
lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang
diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya
manufaktur yang efisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari
industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen,
pengendalian personil administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk
asuransi.
b. Management by Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja
actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk
menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat
mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya
diperhatikan oleh eksekutif.
c. Model Mental
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan
data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan
sari ini disebut pemampatan informasi (information compression) dan
menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model
mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan,
untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk
mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian
melalui pengganti (proxy).
2.5. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif
2.5. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif
Rockart
dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan
berkomitmen, Eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO karena harus berfungsi
sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya.
2. Sponsor operasi, kalau sponsor
eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil
presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan
spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3. Staff jasa informasi yang sesuai,
tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif
menggunakan sistem itu.
4. Teknologi informasi yang sesuai H/W
dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
5. Manajemen data, data harus selalu
mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga
perlu analisis melalui drill-down dengan bertanya kepada manajer data atau
keduanya.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan
bisnis, EIS harus berhasilmemecahkan masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi
kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
7. Manajemen atas : Penolakan
organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan
dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut, kemudian menerapkan
EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8. Manajemen atas penyebaran dan
evolusi sistem : Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS,
maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka
ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas
mengangap masalah tersebut tidak terkendali.
2.6 Langkah - langkah eksekutif untuk
meningkatkan sistem informasi
Lima langkah untuk pencapaian
pengembangan tersebut :
1.
Menyimpan
inventarisasi dari transakasi informasi yang masuk, yaitu memelihara record
data dan menyimpan ke database, dan dapat dibuat laporan. Studi Jones
dan McLeod mengemukakan bahwa eksekutif biasanya menganggap sumber dan media
tertentu dapat memberikan kontribusi yang lebih banyak dari apa sebenarnya ia
berikan. Dengan bukti sam , sumber dan media yang lain mungkin ia remehkan.
Eksekutif. Dibantu oleh sekretarisnya. Dapat memelihara catatan data yang sama
seperti yang ada pada studi jones dan McLeod. Data yang dicatat tersebut
dimasukan kedalam DBMS. Kemudian meraka dapat membuat laporan yang dapat
digunakan untuk mejawab tujuh pertanyaan yang dikemukakan oleh jones dan McLeod
bila meraka berhubungan dengan system yang dimilikinya
2.
Merangsang
terjadinya sumber yang bernilai tinggi. Dengan adanya sumber yang bernilai
tinggi maka eksekutif mengkomunikasikan sumber tersebut ke setiap anggota
dengan melakukan konferensi. eksekutif kemudian dapat melakukan cara yang lebih
mudah untuk mengkomunikasikan sumber tersebut. CEO bank memberikan contoh yang
baik mengenai cara melakukan hal ini. Mungkin sebagian besar informasi yang
bernilai tinggi yang ia terima berasal dari komite manajemennya. Agar setiap
anggota merasa mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, CEO
memutuskan untuk menggunakan meja bundar untuk melakukan konferensi.
3.
Mengambil
manfaat dari peluang yang ada, ketika informasi datang, eksekutif harus dapat memperolehnya.
Ketika secuil informasi datang, eksekutif harus menangkapnya. Wakil direktur
bidang keuang menjalankan strategi ini dengan menempatkan meja kerjanya
menghadap tembok, sehingga ia membelakangi pintu masuk. Nampaknya hal ini
seperti untuk menghindari informasi, padahal sebenarnya maksudnya kebalikannya.
Seperti yang ia jelaskan, ketika seseorang memasuki kantornya, ia tidak ingin
melakukan percakapan dengan tamu tersebut sambil melihat tumpukan kertas kerja
yang belum selesai dikerjakan. Dengan penempatan mejanya menghadap tembok. Ia
dapat menghadapi tamunya dengan konsentrasi penuh tanpa gangguan kertas kerja
yang belum ia selesaikan.
4.
Menyesuaikan
sistem dengan kebutuhan perorangan, eksekutif menggunakan gaya atau cara
pengumpulan informasi yang berbeda. Dalam studi jones dan Mcleod, datanya
menunjukan bahwa tiap eksekutif mempunyai gaya atau cara pengumpulan informasi
yang berbeda-beda. Apa yang terbaik bagi eksekutif adalah bila ia tidak
berkerja untuk orang lain. CEO dari perusahaan pengecer mengerjakan apa yg
menjadi perkejaannya sendiri.
5.
Memanfaatkan
teknologi, memanfaatkan staf pelayan informasi untuk mengembangkan sistem dalam
perusahaan itu sendiri. Minat terhadapat EIS telah meningkat mulai akhir tahun
1980-an. Banyak perusahaan besar yang telah mempekerjakan staf pelayanan
informasi untuk mengembangkan system dalam perusahaan itu sendiri. Sekarang ini
ada lebih dari 30 perusahaan yang memasuk dan menawarkan software EIS,
hardware, dan pelayanan konsultasi. Kita akan mengakhiri pembahasan kita kali
ini dengan menampilkan pilihan dan beberapa dasar untuk melakukan implementasi
yang baik.
2.7 Alasan EIS di butuhkan untuk
kebutuhan informasi yang up to date
Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi
berbagai macam kebutuhan akan informasi yang up to date.
a.
Eksternal
-
meningkatan kompetisi
-
Lingkungan yang dengan cepat berubah
-
Keharusan untuk selalu proaktif
-
Kebutuhan untuk mengakses external database
b.
Internal
-
Kebutuhan akan informasi yang up to date
-
Kebutuhan akan komunikasi
-
Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat
-
Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
Tujuan dari Executive Information Sistem adalah
menghasilkan target informasi yang selalu up to date untuk
meningkatkan performance dari suatu perusahaan dengan memberikan
perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritasdari perusahaan tersebut.
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Informasi Eksekutif (SIE)
Semua sistem memliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi,
itu semua tergantung dari penggunaan dan pengguna. SIE pun juga memiliki
kekurangan dan kelebihan sendiri. Pada postingan kali ini, saya membahas
tentang Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif
(SIE). Dimana
penjelasan Sistem Informasi Eksekutif sendiri saya jelaskan pada postingan
lain.
Berikut
Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) tersebut:
- Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalamannya dalam dunia komputer.
- Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan.
- Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti.
- Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan.
- Melakukan penyaringan data untuk manajemen.
- Meningkatkan pemeriksaan keterangan.
- Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas.
Sedangkan
Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE), yaitu:
- Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.
- Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat implementasi.
- Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.
- Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior.
- Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya.
2.9 Contoh beserta alasan penggunaan
SIE pada suatu perusahaan
Di Indonesia sudah banyak perusahaan
yang telah menggunakan Sistem Informasi Eksekutif, contohnya yaitu Bank Mandiri
Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998
merupakan bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh
pemerintah Indonesia. Empat bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank
Mandiri tersebut adalah Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor
Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia.
Dari
penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang
berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware,
software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri \
melakukan evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada
akhirnya bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara
memodifikasi sistem core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan
standar produk awal bank Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri
Sistem Terpadu).
Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari
keempat bank legacy tersebut sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap
terbaik dari keempat sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang paling
memungkinkan untuk direkomendasikan sebagai standar sistem paling memungkinkan
untuk diimplementasikan sesuai dengan time frame legal merger.
Sistem
core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200 cabang, dan
terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk
dapat secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung
kebutuhan bisnis dan visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER
dibuat pada pertengahan tahun 1980an untuk keperluan bank dengan segmen
korporasi, sedangkan bank Mandiri menyasar pada segmen yang berbeda denga bank
Exim yaitu segmen ritel.
Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan
konsep branch- centric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke.
Disamping itu database yang dimiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak
dapat memenuhi kebutuhan customer view dan segmentasi nasabah yang diperlukan.
Selanjutnya
dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang dilakukan di IBM Center Rochester
dan diketahui bahwa MASTER tidak dapat memenuhi kebutuhan bank Mandiri. Dari
sini, pihak manajemen bank Mandiri sepakat untuk mengganti core banking
sistemnya dengan sistem off- the-shelf from the market yang dapat mendukung
bisnis dan visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER.
Setelah
itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system eMAS (Enterprise Mandiri
Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sistem eMAS
dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat inisiatif
utama yaitu:
- Memperkaya dan memperbarui delivery channel.
- Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.
- Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.
- Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable.
didukung
oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces dan 128
sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam
pengelolaan data, yaitu:
- Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan bisnis yang cepat.
- Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.
- Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field penting telah dibuat mandatory dan default value.
- Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter table untuk meminimalisir kesalahan pengetikan (typing error).
- Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data yang hilang atau berubah).
- Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari misinterpretasi.
Untuk
mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan
konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat
"agile & adaptive" dan comply dengan Basel II.
Saat
ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski
terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan
dari unit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai
keputusan manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan eksternal.
Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih
terasa terdapat kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi
informasi, serta kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang
tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance tuning pada database maupun
program, termasuk simplifikasi laporan dan reengineering proses pembentukan
laporan.
Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external
shocks dengan menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss
Business Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan
berbagai keputusan strategis, meskipun sementara ini penggunaannya masih dalam
tahap sales dan marketing product.
Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu
disusun datamart (subset dari Data warehouse yang berisi data yang lebih
spesifik yang bersifat departemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan
pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait
untuk menghindari adanya kesalahan interpretasi (mis- interpretation).
Semua
sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca Tim, dengan
teknologi yang digunakan adalah :
·
DB
Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS
·
IBM
DataStage sebagai Engine ETL
·
OLAP
CUBE (MOLAB): Essbase Oracle
·
Front
End: SAP Excelsius BO dan SAP BO Webi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan sistem informasi dewasa
ini. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) merupakan sistem
terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal
dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
3.2. Saran
Dalam sistem informasi
komputerisasi atau elektronik dapat memungkinkan semua orang untuk bisa
mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasi yang bersifat umum
maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian maka harus ada sistem pengaman
data yang sangat baik untuk menjaga informasi khusus atau data-data yang
bersifat rahasia tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Yuhefizar,
ilmukomputer.com
http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/03/makalah-sistem-informasi.html
http://arhami.files.wordpress.com/2011/08/sistem-informasi-eksekutif.pdf
http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sistem-informasi-eksekutif-dan-penerapannya-
di-indonesia/
http://www.scribd.com/doc/52824394/Bab13-Sistem-Informasi-Eksekutif
Caesars Casino and Racetrack – 2021 New Jersey Gambling
BalasHapusCaesars Resort Casino & worrione Racetrack is the latest casino in goyangfc New Jersey communitykhabar to https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ undergo a gri-go.com comprehensive safety review. The casino is owned by Caesars